Langsung ke konten utama

Penampakan Makam Marhaen Serta Riwayatmu Kini

Tempat peristirahatan Bapak Marhaen wafat tahun 1943. Sumber karya mulia yang utama PYM Ir. Soekarno merupakan jembatan emas menuju pintu gerbang kemerdekaan bangsanya yaitu Indoensia. Bung Karno Sang Penyambung Lidah Rakyat. Itulah tulisan yang tertulis pada prasasti di makam Marhaen terletak di Kampung Cipagalo, RT 04/03, Kelurahan Mengger, Bandung Kidul , Kita Bandung.

Marhaen sebagai Inspirasi Soekarno

Sosok Mang Aen atau Marhaen adalah seorang petani kecil yang menginspirasi presiden pertama RI, Soekarno. Soekarno mendengungkan nama "Marhaen" dalam pidato pembelaan Indoneisa Menggugat pada Bulan Agustus tahun 1930. Kala itu, Sang Putra Fajar mengecam penjajahan kolonial karena membuat para pemilik tanah yang menggarap lahannya sendiri dan peralatan pribadi tetap hidup miskin.


Pertemuan Bung Karno yang saat itu sedang menuntut ilmu di Sekolah Teknik Tinggi Bandung atau sekarang ini disebut ITB, lalu berjalan - jalan ke daerah Bandung Selatan. Tak disangka dalam perjalanannya ia bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen atau biasa dipanggil Mang Aen. Lebih lengkap untuk melihat dialog antara petani bernama "Marhaen" dengan Soekarno (Bung Karno) yang disajikan pada artikel berikut :



| Makam Marhaen | Source


Kondisi bangunan Makam Marhaen yang memiliki ukuran sekitar 3x4 meter persegi tersembunyi di daerah pinggir permukiman masyarakat. Bangunan permanen itu diwarnai cat krem, berlantai keramik putih. Tampak seperti bangunan baru di antara bangunan di sekitarnya. Ada dua makam di dalamnya, milik Marhaen, dan satu lagi milik istrinya yang bernama Arsama. Dua bangunan makan bercat merah kecoklatan itu letaknya sejajar. 

Ada sebuah tugu batu di atas kepala dua makam itu. Pada tugu batu itu tertulis, Marhaen wafat pada 1943. Pada tugu yang sama tertera nama Soekarno, 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat'. Semuanya tertulis dalam huruf kapital. Selain itu, terlihat ada enam makam kecil di depan bangunan makam Marhaen, nampak tidak terlalu terurus karena tertutup daun daun kering. Disisi kanan bangunan makam Marhaen merupakan lahan kosong yang penuh tumpukan batu bekas bangunan. Ada enam makam juga disana dengan kondisi cukup memprihatinkan. Rumput tumbuh subur di empat makam. Dua kubur lainnya di kelilingi oleh pagar bambu dan tanaman merambat.



Referensi dari :
wisatabdgdotcom.